Jenis-Jenis Baja Yang Banyak Digunakan Di Industri

Jenis-Jenis Baja Yang Banyak Digunakan Di Industri

Baja adalah sebuah paduan atau campuran logam terdiri atas unsur besi yang jadi unsur utama yang dipadukan bersama elemen-elemen lain, layaknya unsur karbon. Jenis-jenis baja punyai kadar basic berbentuk unsur karbon karbon (C ) kira-kira 0,2% – 2,1%, dan Besi (Fe) 97%. Memiliki kadar unsur paduan logam lainnya, berbentuk Krom (Cr), Mangan (Mn), Fosfor (P). Sulfur (S), tembaga (Cu), Nikel (Ni) dan lainnya.

Unsur karbon yang terkandung terhadap baja, dapat mempengaruhi cii-ciri baja itu sendiri, diantaranya mencakup karakteristik yang enteng dibentuk, punyai tingkat kekerasan dan kekuatan. Selain itu, menambahkan unsur karbon termasuk mempengaruhi cii-ciri getas dan dapat turunkan ductility atau tingkat keuletan baja.

Baja termasuk bahan basic penting terutama bagi industri. Saat ini hampir semua peralatan berikut terbuat dari bahan baja, baik itu alat transportasi, dapur, jembatan dan rangka struktur gedung Distributor Besi dan Baja .

Jenis-jenis Baja

Sebenarnya ada 14 jenis-jenis baja yang perlu anda ketahui dan paling kerap diaplikasikan berdasarkan kegunaan dan cii-ciri khasnya. Berikut penjelasannya :

1. Carbon Steel
Sebagian besar jenis jenis-jenis baja yang dapat dijumpai di semua dunia yakni berbentuk baja karbon atau carbon steel. Semua baja punyai kadar karbon, namun carbon steel berbentuk unik gara-gara tidak punyai elemen lain terhadap susunannya. Walaupun hanya memiliki kandungan kadar 2% karbon atau lebih-lebih tidak cukup dari beratnya, namun cii-ciri unsurnya menjadikan carbon steel sebagai bahan yang tahan lama dan kuat, agar ideal untuk diaplikasikan di dalam bermacam kegunaan.

Antara baja karbon bersama besi cor atau cast iron sering kadang membingungkan, meskipun punyai kadar karbon tidak cukup dari 2%. Cast iron punyai kadar karbon kira-kira 2%-3,5%, karenanya membuat teksturnya jadi kasar dan berbentuk lebih rapuh.

Walaupun carbon steel terdiri atas logam paduan, namun bahan ini tidak membawa klasifikasi paduan gara-gara kurangnya elemen paduan lain di di dalam komposisinya. Inilah yang berkontribusi terhadap popularitas carbon steel yang menyumbang 90% dari total produksi baja.

High Carbon
ini adalah jenis carbon terberat gara-gara memiliki kandungan lebih dari 0,61% karbon. Biasanya diaplikasikan untuk produksi paku dan alat pemotong layaknya pisau parit. Tipe baja ini tidak memiliki kandungan lebih dari 2% karbon.

Medium Carbon
Sesuai namanya, medium carbon punyai kadar karbon medium atau ditengah-tengah, bersama kadar antara 0,31% – 0,60%. Kandungan berikut memberikan jenis karbon ini punyai kapabilitas lebih tinggi bersama tingkat durability lebih rendah dibandingkan low carbon. Medium carbon kebanyakan ditemukan terhadap rel kereta api dan roda gigi.

Low Carbon
Low carbon termasuk jenis paling lazim dan harganya paling murah. Jenis ini enteng dibentuk gara-gara punyai tingkat keuletan tinggi. Biasanya low carbon digunakan terhadap pembuatan pipa, kabel dan baut.

2. Alloy Steel
Alloy steel merupakan jenis-jenis besi yang menyatu bersama keliru satu dari beberapa elemen lain. Selain itu, rentang paduan baja yang terluas serta paling bervariasi ialah baja paduan atau alloy steel. Jenis ini dibuat bersama cara memadukan carbon steel bersama beberapa elemen paduan untuk memberikan cii-ciri yang unik terhadap tiap baja.

Jenis-jenis baja paduan sesungguhnya terlalu banyak, namun yang paling lazim hanya beberapa saja, layaknya kobalt, kromium, nikel, molibdenum, tungsten, dan vanadium.

Low Alloy Steel
Low alloy steel adalah pengelompokan logam besi yang digabungkan untuk menaikkan cii-ciri mekanik terhadap total material, yang kebanyakan jauh lebih tangguh dibandingkan carbon steel biasa.

Beberapa unsur layaknya kromium, molybdenum dan nikel ditambahkan untuk menaikkan ketangguhan dan keuletan material baja. Low alloy steel kerap diaplikasikan di dalam pembuatan suku cadang mobil, lembaran logam dan lainnya.

High Alloy Steel
High Alloy Steel terdiri atas bermacam logam besi yang digabungkan terhadap elemen paduan untuk mempromosikan pembuatan fase tertentu dan menstabilkannya. Paduan dari stainless steel alloy adalah high alloy steel.

Mengingat unsur-unsur yang ada layaknya molibdenum dan nikel, high alloy steel membawa kapabilitas yang membuatnya terlalu tahan korosi dan terlalu kuat.

3. Stainless Steel
Jika terhadap carbon steel kebanyakan ditentukan berdasarkan kadar karbonnya, namun stainless steel justru ditentukan berdasarkan kadar kromium minimum sebesar 10,5%. Sama halnya bersama carbon steel, stainless steel memiliki kandungan besi dan karbon, namun menambahkan kromium ekstra memberikan efek terhadap cii-ciri uniknya.

Manfaat terbesar dari stainless steel adalah melindungi baja dari oksidasi, yang turunkan kapabilitas logam dari kala ke waktu. Selain itu, stainless steel termasuk dikenal gara-gara kilauannya. Hal ini termasuk dapat kami melihat terhadap produk-produk yang memanfaatkan stainless steel layaknya pisau, peralatan medis dan peralatan memasak.

4. Tool Steel
Tool steel termasuk jenis-jenis baja untuk produksi bervariasi mesin perkakas. Dengan proses tempering, menambahkan panas tinggi, proses pendinginan cepat dan pemanasan kembali, membuat tool steel tahan panas dan terlalu keras. Biasanya mereka dipakai di lingkungan yang terlalu abrasif.

5. Tungsten Steel
Tungsten steel dikenal termasuk sebagai wolfram, terhadap dasarnya merupakan jenis logam perak kusam bersama titik leleh tertinggi satu diantara semua jenis logam. Sifat yang paling menonjol dari jenis baja ini adalah kemampuannya terhadap suhu tinggi dan tingkat kekuatannya yang tinggi.

Mengingat karakteristik yang dimilikinya, paduan baja yang tidak serupa memanfaatkan logam ini untuk menaikkan ketahanan terhadap korosi.

6. Nickel Steel
Nickel Steel merupakan keliru satu paduan jenis baja paling kerap digunakan di semua dunia. Tidak hanya punyai kadar nikel tinggi hingga 3,5%, namun kadar karbonnya termasuk kira-kira 0,35%. Keunggulannya, bersama memberikan nikel dapat memperkuat struktur baja tanpa penurunan daktilitas. Peningkatan ketangguhan berikut menolong mencegah patah akibat guncangan, benturan dan beban tinggi.

7. Manganese Steel
Manganese steel merupakan work hardening steel yang terdiri atas 11%-14% kadar mangan. Mengingat karakteristiknya punyai work hardening atau pengerasan yang terlalu tinggi dan punyai ketahanan aus yang baik, manganese steel seringkali jenis baja ini digunakan untuk pembuatan rel kereta api.

8. Vanadium Steel
Vanadium steel punyai cii-ciri tahan korosinya yang terlalu baik. Selain dipakai untuk pembuatan pipa serta tabung yang memuat bahan kimia. Baja vanadium kebanyakan dipakai di dalam bentuk lapisan tidak tebal untuk mengikat titanium terhadap jenis baja. Kandungan kromium 1% dan vanadium saja sudah cukup untuk mencapai ketahanan getaran dan guncangan, agar ideal untuk aplikasi pembuatan otomotif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *